Dibalik rasahasia orang sukses |
Berikut ini beberapa tips untuk membantu mengelola hari-hari Anda:
1. Menetapkan Tujuan Spesifik
Stephen Covey berbicara tentang prinsip memulai dengan berpikir
mendalam, yaitu di mana Anda harus memiliki visi hasil yang jelas
sebelum memulai setiap tugas. Ketika bermain golf, Tiger Woods selalu
membayangkan setiap tembakannya sebelum ia mengayunkan tongkat golf.
Miliki strategi dan rencanakan tujuan untuk mengisi hari Anda. Ketika
Anda akan memulai aktivitas setiap pagi, berpikirlah tentang tiga tujuan
paling penting untuk hari itu, sembari menghubungkannya dengan tujuan
mingguan, bulanan dan tahunan.
Berikut tips untuk menetapkan cita-cita: sesuatu yang Anda inginkan,
harus cukup menggairahkan Anda, namun cukup realistis untuk dapat
dicapai. Menurut guru manajemen, Brian Tracy: Anda harus merasa
seolah-olah hanya memiliki kesempatan 50 persen untuk mencapai tujuan
Anda.
2. Membuat Blok Waktu
Belajar untuk melindungi waktu Anda dan mengatakan “tidak” saat
diinterupsi. Membuat blok waktu agar dapat fokus pada kegiatan yang
ingin segera Anda selesaikan. Matikan semua perangkat teknologi selama
60 menit sehari dan fokus melakukan pekerjaan yang terpenting.
Dalam menangani proyek-proyek penting, yang diperlukan adalah fokus dan
dedikasi penuh dari Anda; membuat blok waktu di mana Anda tidak akan
terganggu oleh telepon, email, dan pertemuan, akan membantu Anda
menyelesaikan tugas penting yang ingin dicapai. Beberapa orang
mengalokasikan periode waktu tertentu, 30-60 menit setiap hari untuk
berlatih.
Banyak orang membaca buku-buku terkenal 15 menit setiap malam sebelum
beristirahat. Kunci sukses metode bekerja di segmen waktu tertentu
adalah merencanakan hari Anda di muka, dan jadwal khusus dalam jangka
waktu tetap untuk aktivitas atau tugas tertentu.
Tidak segera menanggapi setiap email terkecuali sangat mendesak dan
penting. Meskipun setiap email mungkin membutuhkan hanya beberapa menit
untuk menulis dan mengirim, jika semua menit terakumulasi akhirnya
mengurangi perhatian, energi, dan fokus Anda, sehingga menyebabkan
pikiran Anda merasa berkecamuk, seolah-olah Anda memiliki seratus
hal-hal yang perlu dilakukan sekarang.
Richard Branson, pendiri Virgin Group, perusahaan Inggris yang memiliki
400 anak perusahaan, hanya memeriksa Blackberry-nya tiga kali sehari.
Sebuah studi di Microsoft menunjukkan bahwa perhatian berkecamuk akan
mengakibatkan penurunan produktivitas. Satu kelompok penelitian
menunjukkan bahwa kita memiliki lebih dari empat interupsi per jam.
Studi menunjukkan bahwa 40 persen tugas yang diinterupsi tidak akan
dilanjutkan kembali setelah gangguan.
3. Beristirahat di Antara Jam Kerja
Pertama, bekerja dalam siklus 90 menitan. Banyak penelitian ilmiah
sekarang mengonfirmasikan bahwa pekerjaan yang optimal berbanding ddngan
istirahat. Kedua, mengambil sehari dalam seminggu sebagai hari
pemulihan lengkap untuk mengisi bahan bakar dan regenerasi (yang berarti
tidak ada email, tidak ada panggilan telepon dan pekerjaan).
Leonardo da Vinci cenderung mengambil tidur siang pendek saat bekerja
pada Kapel Sistina, hal ini bertentangan dengan keinginan orang yang
mempekerjakannya. Dia merespon dengan mengatakan bahwa ia dapat mencapai
hasil lebih dengan bekerja kurang.
Para atlet top menghabiskan 80% dari waktu musim libur dalam setahun
mereka, sebagai persiapan memperoleh energi maksimal dalam waktu yang
sangat pendek dan intens. Atlet membangun kapasitas mereka dengan memacu
otot-otot melampaui kapasitasnya saat itu, kemudian memulihkan dan
membangunnya kembali.
Di sisi lain, kebanyakan orang di dunia usaha menghabiskan 95 persen
waktu mereka dengan mengeluarkan energi di tempat kerja dan mendapatkan
libur hanya beberapa minggu per tahun. Jika Anda tidak beristirahat dan
memulihkan diri, maka tidak akan bisa meningkatkan kapasitas Anda, dan
akan berlaku hukum penurunan hasil pada kinerja Anda, baik energi maupun
produktivitasnya.
4. Fokus pada Prioritas
Terus mengingatkan diri sendiri tentang hukum 80/20, yakni dari 20
persen yang Anda lakukan, akan menghasilkan sebesar 80 persen.
Mengetahui pekerjaan apa yang membawa hasil maksimal, dan kemudian fokus
pada kegiatan dan proyek-proyek yang akan berkontribusi terhadap
keberhasilan terbesar. Memahami perbedaan antara sesuatu yang mendesak
dan aktivitas penting, sehingga tidak hanya akan membuat Anda lebih
produktif, tetapi akan secara drastis mengurangi tingkat stres Anda.
Sebuah masalah dapat jadi mendesak dan penting (tugas penting dengan
batas waktu), mendesak tetapi tidak penting (misalnya panggilan
telemarketing), penting tapi tidak mendesak (proyek besar yang Anda
kerjakan), atau tidak ada pekerjaan (menelusuri internet). Kita perlu
mengembangkan kemampuan cepat untuk mengidentifikasi interupsi mendesak
dan penting yang perlu segera ditangani, serta sisihkan sisa tugas untuk
ditangani secara berkala ketika mereka tidak lagi mengganggu kita dari
tugas-tugas yang menjadi fokus untuk diselesaikan.
5. Tangani Tugas Tersulit Saat Pikiran Jernih
Beberapa orang menemukan bahwa mereka lebih merasa jernih dan energik
di pagi hari atau setelah makan siang. Waktu apa pun itu, lakukan tugas
yang paling sulit di saat itu. Gunakan waktu tersebut untuk mempermudah
tugas Anda. Dengan menangani tugas tersulit Anda saat berada dalam
kondisi terbaik, Anda akan lebih jadi efektif dan efisien dalam
menyelesaikannya.
Apabila waktu paling efektif Anda di pagi hari, selesaikanlah tugas
Anda yang paling penting terlebih dulu. Ini akan memberikan kemenangan
psikologis, yang efektif mendorong aktivitas pada hari itu. Jadwalkan
kegiatan dan tugas biasa di hari itu, ketika Anda merasa kurang efektif
dan was-was.
Terburu-buru dalam melakukan pekerjaan penting, atau bahkan lebih baik
mendelegasikannya pada orang lain. Begitu sering kita menghabiskan
terlalu banyak waktu yang tidak penting. Seorang investor jenius, Warren
Buffett, suka berkata, “Apa yang tidak layak dilakukan bernilai tidak
baik.” (Secret China/Epochtimes/jef)
|
0 comments:
Post a Comment