Depresi
merupakan keadaan seseorang di mana ida menjadi begitu rendah dalam
waktu lama dan merasa sedih berkepanjangan. Ia juga menjadi lebih mudah
tersinggung, dan kosong.
Seseorang yang mengalami depresi merasa energinya sangat berkurang sehingga tidak mampu melakukan aktibitas apapun, malas, melihat dengan cara pandang yang negatif, melihat tidak ada lagi yang berharga, dan seolah-olah tiada akhir. Hati-hati karena depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
Seseorang yang mengalami depresi merasa energinya sangat berkurang sehingga tidak mampu melakukan aktibitas apapun, malas, melihat dengan cara pandang yang negatif, melihat tidak ada lagi yang berharga, dan seolah-olah tiada akhir. Hati-hati karena depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
- Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
- Faktor psikoedukasi karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
- Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya
Kunci dari gejala depresi adalah
munculnya pikiran depresif yang mengisi kepala dengan sega lamacam
ketidakberdayaan dan ketidakbergunaan. Langkah utama mencegah depresi
adalah dengan mengenali dan menyadari hadirnya pikiran depresif.
Berikut ini adalah pikiran-pikiran depresif yang seringkali muncul tanpa kita sadari:
Saat Anda mulai berfikir hanya ada satu hal yang benar dan yang lainnya salah. Oleh karena itulah Anda merasa harus waspada. Contohnya saja, jika Anda tidak dapat memenuhi 90% target Anda dalam pekerjaan, itu berarti Anda gagal. Contoh lainnya, jika Anda berpapasan dengan teman Anda dan ia tidak menyapa Anda, itu berarti ia bosan dengan Anda. Pikiran yang seperti itu adalah perfeksionisme. Saat Anda berfikir Anda harus selalu menjadi yang terbaik. Bila tidak, maka sama dengan kegagalan. Sadari, Anda tidak mungkin menjadi yang terbaik sepanjang hidup Anda.
Sedikit sekali keadaan yang dapat dilihat sebagai hitam atau putih. Kebanyakan berada di tengah-tengah. Akan lebih realistis jika Anda memandangnya sebagai abu-abu, bukan hitam dan putih semata. Dengan demikian, yang perlu Anda lakukan adalah bekerja dan berusaha dengan lebih keras daripada yang sebelumnya untuk dapat memenuhi target Anda. Atau, mungkin saja teman Anda sedang memikirkan sesuatu dan tidak terlalu berkonsentrasi pada lingkungan sekelilingnya.
Jangan menerapkan target yang terlalu tinggi untuk diri sendiri. be realistic.
Anda menganggap semua menjadi buruk akibat satu hal buruk, sehingga menyebabkan Anda menyerah terlebih dahulu sebelum berusaha. Perlu disadari bahwa sepotong informasi tidak cukup untuk memperkirakan yang akan terjadi. Berusahalah untuk mencari informasi tambahan sebelum menilai sesuatu sebagai sesuatu yang buruk. Cari tahu kesalahan Anda saat ini, lalu gunakan sebagai bahan pembelajaran di masa depan.
Saat merasa gagal, Anda seringkali melampiaskannya pada diri sendiri. Anda mulai menganggap diri Anda pecundang, dengan kasar pada diri sendiri (mengejek, dan memanggil diri sendiri dengan sebutan yang tidak baik). Jika hal ini pernah / sedang terjadi pada Anda, artinya Anda telah menempelkan label jelek pada diri sendiri. Dan itu berarti Anda sedang bertindak tidak adil terhadap diri sendiri. Semua hal yang Anda lakukan hanya akan membuat diri bertambah terpuruk.
Berhentilah menjelek-jelekan diri sendiri. Berikan penghargaan terhadap diri Anda. Untuk di lain kesempatan, berusahalah lebih keras.
Anda melebih-lebihkan resiko sesuatu yang akan Anda hadapi dan terus menerus menyakinkan diri bahwa hal buruklah yang akan terjadi.
Berikut ini adalah pikiran-pikiran depresif yang seringkali muncul tanpa kita sadari:
Saat Anda mulai berfikir hanya ada satu hal yang benar dan yang lainnya salah. Oleh karena itulah Anda merasa harus waspada. Contohnya saja, jika Anda tidak dapat memenuhi 90% target Anda dalam pekerjaan, itu berarti Anda gagal. Contoh lainnya, jika Anda berpapasan dengan teman Anda dan ia tidak menyapa Anda, itu berarti ia bosan dengan Anda. Pikiran yang seperti itu adalah perfeksionisme. Saat Anda berfikir Anda harus selalu menjadi yang terbaik. Bila tidak, maka sama dengan kegagalan. Sadari, Anda tidak mungkin menjadi yang terbaik sepanjang hidup Anda.
Sedikit sekali keadaan yang dapat dilihat sebagai hitam atau putih. Kebanyakan berada di tengah-tengah. Akan lebih realistis jika Anda memandangnya sebagai abu-abu, bukan hitam dan putih semata. Dengan demikian, yang perlu Anda lakukan adalah bekerja dan berusaha dengan lebih keras daripada yang sebelumnya untuk dapat memenuhi target Anda. Atau, mungkin saja teman Anda sedang memikirkan sesuatu dan tidak terlalu berkonsentrasi pada lingkungan sekelilingnya.
Jangan menerapkan target yang terlalu tinggi untuk diri sendiri. be realistic.
Anda menganggap semua menjadi buruk akibat satu hal buruk, sehingga menyebabkan Anda menyerah terlebih dahulu sebelum berusaha. Perlu disadari bahwa sepotong informasi tidak cukup untuk memperkirakan yang akan terjadi. Berusahalah untuk mencari informasi tambahan sebelum menilai sesuatu sebagai sesuatu yang buruk. Cari tahu kesalahan Anda saat ini, lalu gunakan sebagai bahan pembelajaran di masa depan.
Saat merasa gagal, Anda seringkali melampiaskannya pada diri sendiri. Anda mulai menganggap diri Anda pecundang, dengan kasar pada diri sendiri (mengejek, dan memanggil diri sendiri dengan sebutan yang tidak baik). Jika hal ini pernah / sedang terjadi pada Anda, artinya Anda telah menempelkan label jelek pada diri sendiri. Dan itu berarti Anda sedang bertindak tidak adil terhadap diri sendiri. Semua hal yang Anda lakukan hanya akan membuat diri bertambah terpuruk.
Berhentilah menjelek-jelekan diri sendiri. Berikan penghargaan terhadap diri Anda. Untuk di lain kesempatan, berusahalah lebih keras.
Anda melebih-lebihkan resiko sesuatu yang akan Anda hadapi dan terus menerus menyakinkan diri bahwa hal buruklah yang akan terjadi.
Source : info-sehat
0 comments:
Post a Comment