Search This Blog

Sunday, June 17, 2012

Pemuda Islam Muhsinin,seperti apa?


Assalaamu'alaikum wrbr..

Segala puji bagi Allah,Rabb semesta alam.Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad SAW,keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya,semoga kita termasuk ada didalamnya..Amiin

Mengapa Pemuda Harus kita sepakati dari awal,bahwa pasang surut kemajuan ummat Islam berada pada prestasi pemuda Islam dalam tubuh ummat.Ummat Islam pernah merasakan masa-masa kejayaan,saat-saat dimana ummat Islam memiliki harga diri,saat-saat dimana ummat Islam meraih kemenangan demi kemenangan, saat-saat dimana ummat Islam merasakan meratanya kesejahteraan.Dan disaat itulah kaum muda Muslim berprestasi,saat itulah kaum muda Muslim bersemangat berkumpul dalam majelis ilmu,saat itulah kaum muda Muslim memenuhi masjid-masjid,dan disaat itulah kaum muda Muslim berhasil berakhlaq terbaik; Ikhsan.
Kita merindukan masa-masa itu.Gerah sudah jiwa ini merasakan getir bertubi-tubi,getirnya negeri ini,Indonesia, negeri dengan populasi Muslim terbesar didunia, harus terlihat "sakit" diantara negeri-negeri lain didunia.Tak hanya di Indonesia, penyakit ini merambat hampir diseluruh negeri-negeri Muslim; bodoh, miskin, mundur, terbelakang.
Kegerahan jiwa ini haruslah dijawab dengan sebuah ikhtiar positif,dan ikhtiar terbaik adalah mencontoh bagaimana sebelumnya ummat ini menghadirkan kejayaan dalam tubuhnya; Menghadirkan Pemuda Muslim Muhsinin, Pemuda Islam yang berakhlaq Ihsan, seperti apakah ia..?


Memiliki Karakter Dasar Seorang Muslim
Ciri pemuda Islam yang pertama yaitu memiliki karakter dasar seorang muslim.Ada tiga karakter utama yang harus dimiliki oleh setiap pemuda Islam, karakter-karakter itu adalah "Salimul Aqidah"(Aqidah yang selamat, lurus, benar dan shahih) ,"Shahihul Ibadah" (Ibadah yang benar),dan "Matiinul Khuluq" (Akhlaq yang kokoh) .Ketiga karakter ini tak boleh terpisah,ia adalah satu kesatuan, kehadiran ketiga karakter ini didalam diri seorang pemuda Islam adalah sebuah karunia besar.

Seorang pemuda Islam haruslah memiliki keyakinan yang kokoh akan Rabb-Nya.Aqidah yang benar menuntun jiwa kaum muda muslim untuk meyakini bahwa Islam adalah nilai terbaik, aturan terbaik, ajaran yang benar diantara nilai-nilai samar lainnya.Pemuda Islam haruslah kokoh meyakini kekuatan Rabb-Nya, kekuasaan Rabb-Nya, sehingga lahirlah sebuah ibadah yang shahih, ibadah yang benar, ibadah dengan niat yang hanya untuk Allah swt dan mengikuti cara Nabi Muhammad saw.Maka ibadah yang benar tersebut pastilah melahirkan akhlaq mulia, "Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar" ,ini terjadi jika "Shalatnya benar..!"

Inilah kesatuan itu, ketiga karakter ini tak bisa terlepas satu sama lain.Maka inilah karakter Pemuda Islam yang Ihsan, ia yakin dengan bulat kepada Allah swt, ia beribadah dengan benar, dan terpancar akhlaq mulia dalam dirinya.LUAR BIASA...!


Mengenali Potensi Diri
Kehidupan didunia berjalan atas kontribusi berbagai fungsi dalam kehidupan itu sendiri.Agar dunia ini berlangsung, berbagai macam manusia, dengan berbagai macam profesi, bekerja bersama-sama menghadirkan kemaslahatan untuk ummat manusia.Ada yang jadi pemimpin, politisi, pengusaha, karyawan, petugas keamanan, dokter, 'ulama, pedagang, dan berbagai profesi lainnya.Mustahil seluruh manusia didunia ini adalah presiden semua, atau dokter semua, kita harus berbagi peran didalam kehidupan ini,.Maka kemuliaan bukan pada peran,namun pada optimalisasi amal pada peran yang diamanahkan Allah swt atas diri kita.
Dengan gambaran diatas,maka kita memahami bahwa setiap manusia diberi bakat, keterampilan, potensi yang berbeda antara manusia dengan manusia yang lain.Dengan bahasa yang lebih mudah,setiap kita memiliki potensi yang unik,yang jika kita bisa mengenali potensi tersebut,maka kita akan lebih mudah menggalinya,dan memilih peran terbaik sesuai kemampuan kita.
Inilah karakter pemuda Islam yang ihsan, setiap pemuda Islam hendaknya mengenali potensi dirinya sejak dini; "dimanakah titik potensi terbaik diri ini?" .Bayangkanlah,jika setiap muda Muslim mengenali potensinya, maka ia akan lebih mudah untuk mengasahnya, dan selanjutnya, ia akan lebih mudah memilih peran dalam tubuh ummat ini.Lalu bandingkan dengan yang terjadi hari ini, mereka gagal mengenali potensinya, sebagian besar kaum muda Muslim kurang peduli terhadap potensi dirinya.Hal ini terlihat dari bagaimana mereka gagal menumbuhkan dirinya, itu akibat dari tidak tahu dimana potensi dirinya sebenarnya.Hal ini berujung pada lahirnya pemuda yang lemah, yang tidak memiliki titik kekuatan sama sekali, ia berubah menjadi beban, yang lama kelamaan berubah menjadi masalah ditubuh ummat; "Trouble Maker" bukan "Problem Solver".
Aku akan memberikan ilustrasi,seorang pemuda mencoba menganalisa potensi dirinya, dalam analisanya, ia menemukan dirinya senang berorganisasi, dirinya senang bekerja dalam tim, dirinya cakap dalam memimpin, maka ia mencari peran yang sesuai dengan potensinya tersebut.Jadilah ia memilih jalur kepemimpinan untuk peran hidupnya.Maka selagi muda, ia bekali dan ia asah terus potensi itu.Ia mulai banyak membaca tentang biografi pemimpin ummat Islam, biografi pemimpin dunia, ia mulai memilih wahana-wahana pelatihan dan lingkungan untuk mengasah jiwa kepemimpinannya.Artinya: ia bersiap untuk menjadi pemimpin.Dan persiapan seperti ini pastilah dilihat oleh Allah swt,dan sangat mudah bagi Allah swt untuk mengamanahkan peran pemimpin terhadap terdirinya.Subhanallah...


Hidup Terencana Karakter berikut pemuda Islam yang ihsan adalah hidup dengan terencana.Allah menuntun hambaNya untuk selalu berfokus kepada masa depan.Terlihat betapa Al-Qur'an menuntun manusia untuk memperhatikan hari esok,dimanakah tempat kita berada dihari esok? Surgakah atau Nerakakah? Allah juga menuntun manusia akan kehidupan,bahwa hidup didunia ini adalah berbekal, setiap manusia dituntut beramal terbaik dalam kehidupan ini.Maka pertanyaannya,pantaskah kita tidak punya rencana dalam hidup?
Muda Muslim Muhsinin,artinya merencanakan kehidupannya,ada rencana jangka panjang,ada visi yang dibangun, ada nilai kebaikan yang tertanam.Rencana jangka panjang itu tergambarkan dalam rencana-rencana jangka menengah, lalu jangka pendek.Mulailah dari akhir, seperti apakah kita ingin sahabat-sahabat kita mengenang kita saat akhir hayat, maka turunkan dalam rencana-rencana 5 tahun, lalu tahunan, lalu bulanan, hingga akhirnya setiap hari kita memiliki arah.Arah,itulah yang langka dalam tubuh kaum muda Muslim hari ini.Tak ada arah, tak jelas melangkah, tak jelas sampai atau tidak, atau akhirnya hanya putar-putar dijalan kehidupan, tidak kemana-mana.


Produktif Keimanan seorang Muslim dapat dilihat dari bagaimana ia menghindarkan diri dari hal yang tidak berguna (lihat Qur'an Surah Al Mu'minun). Jadi jelaslah, bahwa setiap detik waktu seorang Pemuda Islam harusnya diisi dengan manfaat.Setiap detik kehidupan kaum muda Muslim, harus berfokus pada hal yang produktif. Lihatlah hari ini,dimana produktifitas itu berada? Apakah produktifitas berada ditangan kaum muda Muslim? Tak perlulah bab ini dibahas panjang.Biarkan ia menjadi renungan kita semua.


Baik,Memperbaiki dan Terkoordinasi
Keshalihan adalah ruang yang luas,ia tak hanya terpancar dalam ruang individu, namun ia juga tertuntut terlaksana dalam ruang sosial.Sehingga ketika seorang pemuda sudah shalih dalam skala pribadi,pastilah ia tak bisa hindarkan dirinya untuk sholih dalam skala sosial.Seminimal-minimalnya ia jadi menjadi contoh di masyarakat.Maka setelah "Baik" pastilah seorang pemuda akan masuk dalam tahap kedua yaitu "memperbaiki" .Setiap insan muda Muslim yang Ihsan, pastilah akan memperbaiki, mulai dari memperbaiki diri, lingkungan keluarga, masyarakat terdekat sampai besaran bangsa dan negara.Maka perbaikan yang efektif terjadi apabila kekuatan kaum muda muslim terkoordinasi dalam harmoni amal yang indah.Siapa yang berpotensi memperbaiki ummat dibidang yang mana? apa yang bisa diberikan? Bagaimana mensinergikan kekuatan? Maka tidaklah cukup "Baik" tidaklah cukup "Memperbaiki", namun haruslah "Terkoordinasi".
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (Qur'an Surah Ash Shaff 61:4)


Semoga kita sanggup merenungi ayat tersebut.Terima kasih,semoga apa yang aku tulis ini bermanfaat buat kalian semua.Akhir kata.. Wassalaamu'alaikum wrbr..



0 comments:

Post a Comment