Santapan
kaya karbohidrat sederhana dan terbuat dari tepung bisa segera
memulihkan tenaga dan kesegaran tubuh. Gula dan tepung merupakan bahan
bernilai glikemik tinggi. Artinya, kandungan karbohidrat dalam makanan
tersebut tergolong yang mudah diubah menjadi gula darah. Karena itu,
mengawali buka puasa dengan santapan manis selalu dianjurkan. Misalnya,
teh manis dan kurma. Setelah itu, mengudap cendol, bubur manis, talam
manis, kue lapis, atau kudapan manis lain yang terbuat dari tepung.
Sebaiknya
hindari membatalkan puasa dengan makan-minum berlebihan agar tidak
mengejutkan alat pencernaan. Santapan bersuhu ruangan atau suam-suam
kuku lebih baik karena relatif sama dengan suhu tubuh. Hindari
makanan-minuman bersuhu ekstrem, yang panas sekali atau dingin sekali
seperti es. Jika pencernaan Anda bermasalah, misalnya sakit mag, jauhi
kudapan terbuat dari ketan/tepung ketan, seperti wajik, bubur candil,
kue bugis.
Acara
makan lengkap dan mengudap yang mengenyangkan bisa dilakukan seusai
salat Mahgrib atau tarawih. Inilah waktu makan malam Anda yang panjang.
Biasakan makan secara terkontrol, baik jenis bahan maupun jumlahnya.
Sudahkah sajian di piring Anda terdiri atas hidangan 4 sehat, yakni
nasi, sayuran, dan lauk-pauk, dilengkapi buah segar? Lebih baik berhenti
makan sebelum batas kenyang agar tubuh bisa menyerap zat gizi secara
efektif.
Sahur
diharapkan dapat menyumbang 1/3 kebutuhan energi sehari. Nah, pada saat
berbuka dan sepanjang waktu “makan malam” ini kita harus melunasi
sisanya, yakni 2/3 kecukupan energi. Secara rata-rata, kebutuhan energi
sehari bagi pria dapat dipenuhi dari 1.000 gram nasi, sedangkan untuk
wanita 600 gram nasi (1 gelas nasi = 150 g). Tentu saja, banyaknya
konsumsi kudapan manis membuat patokan tersebut menyusut.
Selama
saat makan malam yang panjang ini pasokan air minum hendaknya
diperhatikan pula. Guna melakukan kegiatan rutin harian, setiap orang
rata-rata menghabiskan 2.000 Kalori (untuk wanita) hingga 2.500 Kalori
(pria). Untuk menggantikan setiap 1 Kalori energi diperlukan asupan air 1
ml. Dengan demikian, sejak saat berbuka hingga sahur kita harus minum
sedikitnya 2.000 – 2.500 ml (1 gelas = 250 ml), agar tubuh tetap segar
sepanjang hari.
— — — —
Sumber: sdp@Wied Harry Apriadji, Praktisi gizi dan kuliner
http://www.sedap-sekejap.com/artikel/2000/edisi12/files/sehat.htm
0 comments:
Post a Comment