DANAU MERAH SEPERTI DARAH ADA DI SUMATRA
Warga
Kota Pagaralam, Sematera Selatan, menemukan danau yang permukaan air
berwarna merah seperti darah dengan luas enam hektare diperbatasan
Provinsi Bengkulu atau sekitar bukit Raje Mandare.
Keberadaan
danau ini juga baru dapat dijangkau membutuhkan waktu sekitar dua hari
dengan berjalan kaki melewati kawasan hutan dan bukit Rimbacandi,
Kelurahan Candi Jaya, Kecamatan Dempo Selatan.
“Kami
bersama rombongan sebanyak 21 orang termasuk dua parataknormal
melakukan ekspedisi di kawasan Rimbacandi dengan menelusuri tebing,
hutan dan perbukitan selama dua hari baru sampai di lokasi danau merah
tersebut,” kata Asmidi, warga setempat di Pagaralam.
Dikatakannya,
letak danau itu di sekitar perbukitan Raje Mandare perbatasan antara
Kota Pagaralam dan Kaur, Provinsi Bengkulu yang terkenal dengan banyak
tersimpan berbagai peninggalan bersejarah termasuk candi.
Menurut
dia, daerah itu memang banyak hal yang aneh bisa ditemukan, bukan hanya
ada danau dengan terlihat permukaan air berwarna merah, tapi juga ada
lokasi menimbulkan aroma pandan bila malam hari.
“Namun
anehnya meskipun dilihat dari permukaan berwarna merah, tapi ketika air
diambil menggunakan tangan diangkat ke permukaan justru warnanya
seperti biasa bening dan jernih,” kata dia.
Ia
mengatakan, kemudian di daerah bukit Raje Mandare itu kondisi hutanya
juga ada keanehan, untuk membedakan apakah daerah tersebut masih tanah
Besemah atau bukan bisa dilihat dari pohon kayu.
“Jadi
kalau pohon kayu miring ke arah Pagaralam artinya masih masuk wilayah
tanah Besemah, sedangkan kalau masuk daerah Bengkulu ia akan berlawanan
arah miringnya,” ungkap dia.
Kemudian
di daerah itu, semua jenis burung dan hewan hutan yang ada cukup jinak,
namun tidak boleh mengeluarkan suara atau berbicara supaya aneka hewan
tersebut tidak lari, kata Asmidi.
“Ada
hal lain yang kami temukan seperti kelabang raksasa ukuran lebar 30
centimeter dengan panjang 50 cm, burung raksasa dan kerbau yang
telinganya ada sarang lebah atau tawon, namun demikian kami tidak tahu
apa saja yang tersimpan di daerah bukit Raje Mandare itu,” ungkapnya.
Kepala
Dinas Pariwisata dan Senibudaya setempat, Syafrudin, mengatakan daerah
Rimbacandi memang masih banyak menyimpan misteri hingga kini masih belum
dapat terungkap termasuk keberadaan bukit Raje Mandare yang banyak
memiliki peninggalan sejarah termasuk aset pariwisata alam.
Pihak
pemerintah setempat untuk melakukan penelitian di daerah itu,
terkendala masalah keterbatasan dana serta diperlukan tenaga ahli di
bidangnya.
0 comments:
Post a Comment