BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang Masalah
Kita sebagai calon guru semestinya kita harus mengetahui tentang
perencanaan. Untuk memperlancar suatu sistem pendidikan dan pembelajaran
yang efektif maka diperlukan adanya perencanaan yang matang termasuk
diantaranya adalah program semester dan program tahunan yang harus
disiapkan dalam suatu lembaga pendidikan untuk memetakan alokasi waktu
setiap kompetensi yang akan dibelajarkan selama satu tahun dan satu
semester agar waktu dapat dipergunakan secara efektif dan efisien.
Dengan adanya kebutuhan ini maka kami akan mencuplik agar kita semua
bisa mengetahui atas apa itu program semester dan program tahunan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah program semester dan program tahunan itu?
2. Bagaimana cara menyusun program semester dan program tahunan?
BAB II
PEMBAHASAN
- A. Pengertian Program Semester dan Program Tahunan
- 1. Program Semester
Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan
program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan
program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah
kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian
semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian
keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk
penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil,
yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan.
Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu
kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan
kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai
dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat
ditentukan lulus atau tidak.
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan.
Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
- 2. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan
alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam
kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu
ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam
satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan
program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian
serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program
tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun
pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan
keterangan.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program
selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program
harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan
Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar
kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas
selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan
secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan
pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan
merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, rang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004 :
95).
B. Teknik Menyusun Program Semester dan Program Tahunan
Reparasi kurikulum secara sporadis oleh pemerintah (Depdiknas) telah
membangkitkan ”emosi” guru untuk memberi komentar yang beragam. Ada yang
berkomentar lantaran keperluan institusi, perkembangan ipteks,
penyesuaian dengan situasi, proyek, dan ada pula yang memilih diam. Apa
pun komentar teman-teman guru perlu dimaknai sebagai wujud aktualisasi
diri.
Sependapat dengan J. Drost, SJ (2005:48) bahwa kurikulum-kurikulum
yang ada sudah baik, namun belum meyani semua pelajar kita. Pengajaran
kita tidak perlu direformasi kalau melihat masalah kurikulum. Yang amat
perlu direformasi ialah birokrasi pendidikan dan pengajaran.
Konsekuensi logis dari bergulirnya kurikulum baru adalah penyesuaian
perangkat pembelajaran, seperti program tahunan (Prota), program
semester (Promes), silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
sejenisnya. Guru-guru pun lantas gelisah lantaran seperangkat
administrasi yang sudah dikerjakan tidak bisa ”dicopy paste” untuk
tahun-tahun berikutnya.
Ibarat sebuah umpan, agaknya publik sudah menangkap kegelisahan guru.
Berbagai bentuk administrasi mendadak hadir mengobati kegelisahan guru.
Tawaran administrasi model baru dari rekanan seolah menjadi angin segar
bagi guru. Guru tinggal tanda tangan dan memberi tanda tertentu pada
kolom-kolom yang sudah ada.
Memang seperangkat administrasi tersebut sangat membantu guru,
apalagi guru yang hendak mengajukan kenaikan pangkat melalui penilaian
angka kredit. Namun sejujurnya, instanisasi proses administrasi tersebut
merupakan ”pembodohan” guru secara sistematis. Hal ini lantaran
penyeragaman materi (dalam sebuah RPP contohnya) merupakan potret guru
yang kurang memahami perbedaan individual (individual different) peserta
didiknya. Seperti yang dikatakan Tilaar (2002) bahwa proses pendidikan
yang mengabaikan proses individualisasi adalah pengungkungan atau
pemenjaraan proses perkembangan manusia.
Percik pemikiran sederhana ini mencoba untuk membangkitkan kembali
pemahaman kita dalam menyiapkan, merumuskan, mengkaji, dan menganalisis
administrasi pembelajaran yang secara conditio sine qua non merupakan
syarat utama untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna. Kajian
sederhana ini difokuskan pada teknik menyusun Prota dan Promes.
Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan
dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan
karena melaksanakan suatu kebijakan (Arikunto dan Jabar, 2004:3). Oleh
karena itu penyusunan program tahuan dan program semester tentu
merupakan satu sistem yang saling terkait.
Ditambahkan Uno (2007) bahwa salah satu asumsi dasar perlunya
merencanakan suatu program pembelajaran adalah untuk memperbaiki kualtas
pembelajaran yang bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran.
- 1. Konsep Dasar Program Tahunan
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183).
Dipertegas Muslich (2007:44) program tahunan adalah rencana umum
pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam
pelajara efektif dalam satu tahun.
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya, yakni program semester, silabus, dan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain:
- a. Daftar standar kompetensi sebagai konsensus nasional, yang dikembangkan dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan.
- b. Skope dan sekuensi setiap kompetensi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut disusun dalam pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yang mengandung ide-ide pokok sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pokok-pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan tersebut harus jelas skope dan sekeuensinya. Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan logis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh guru, dan bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG). Sebagai pedoman berikut dikemukakan pendapat Sukmadinata (1988) tentang cara menyusun sekuensi bahan ajar:
1) Sekuens kronologis. Untuk menyususn bahan
ajar yang mengandung urutan waktu, dapat digunnakan kronologis.
Peristiwa-peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu instusi,
penemuan-penemuan ilmiah dan sebagainya dapat disusun berdasarkan
sekuens kronologis.
2) Sekuens kausal. Sekuens kausal
berhubungan dengan kronologis. Peserta didik dihadapkan pada
peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu
daripada sesuatu peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau
pendahulu para peserta didik akan menemukan akibatnya Menurut Rowntree
(dalam Mulyasa, 2003: 96) sekuens kausal cocok untuk menyusun bahan ajar
ddalam bidang meteorologi dan geomorfologi.
3) Sekuens struktural. Bagian-bagian bahan
ajar sesuatu bidang studi telah mempunyai strukturnya. Dalam fisika
tidak mungkin mengajarkan alat-alat optik, tanpa terlebih dahulu
diajarkan pemantulan dan pembiasan cahaya. Masalah cahaya,
pemantulan-pembiasan, dan alat-alat optik tersusun secara struktural.
4) Sekuens logis dan psikologis. Bahan ajar
juga dapat disusun berdasarkan urutan logis. Menurut sekuens logis bahan
ajar dimulai dari bagian kepada keseluruhan, dari yang sederhana kepada
yang kompleks, tetapi menurut sekuens psikologis sebaliknya dari
keseluruhan kepada bagian, dari yang kompleks kepada sederhana. Menurut
sekuens logis bahan ajar disusuun dari yang nyata kepada yang abstrak,
dari benda-benda kepada teori, dari fungsi kepada struktur, dari masalah
bagaimana kepada masalah mengapa.
5) Sekuens spiral. Dikembangkan oleh Bruner
(1960). Bahan ajaran dipusatkan pada topik atau pokok bahasan tertentu.
Dari yopik atau pokok bahasan tersebut bahan diperluas dan diperdalam.
Topik atau pokok bahan ajaran tersebut adalah sesuatu yang populer dan
sederhana, tetapi kemudian diperluas dan diperdalam dengan bahan yang
lebih kompleks dan sophisticated.
6) Rangkaian ke belakang (backward
chaining). Dikembangkan oleh Thomas Gilbert (1962). Dalam sekuens ini
mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan mundur ke belakang. Contoh
pemecahan masalah yang bersifat ilmiah meliputi: (a) pembatasan masalah,
(b) penyusun hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengetesan hipotesis,
dan (e) intreprestasi hasil tes. Dalam mengajar mulai dengan langkah
(e), kemudian guru menyajikan data tentang sesuatu masalah dari langkah
(a) sampai (d), dan peserta didik diminta untuk membuat intreprestasi
hasilnya (e). pada kesempatan lain guru menyajikan data tentang masalah
lain dari langkah (a) sampai (c), dan peserta didik diminta untuk
mengadakan pengetesan hipotesis (d), dan seterusnya.
7) Sekuens berdasarkan hierakhi belajar.
Model ini dikembangkan Gagne (1965) dengan prosedur tujuan khusus utama
dianalisis, dan dicari suatu hierakhi urutan bahan ajaran untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Hierakhi tersebut menggambarkan urutan perilaku
apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-turut sampai
pokok-pokok bahasan tertentu hierakhi juga dapat mengikuti hierakhi
tipe-tipe belajar dari Gagne. Gagne (1970) mengemukakan delapan tipe
belajar yang tersusun secara hierakhis mulai dari yang paling sederhana:
”signial learning, stimulus respos learning, motor-chain leraning,
verbal association, multiple discrimination, concept learning, principle
learning, dan problem solving learning ”.
- c. Kalender pendidikan. Penyusun kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain. Dengan demikian, dalam menyusun program tahunan perlu memperhatikan kalender pendidikan. Hari belajar efektif dalam satu tahun pelajaran dilaksanakan dengan menggunakan sistem semester (satu tahun pelajaran terdiri atas dua kelompok penyelenggara pendidikan) yang terdiri atas 34-38 minggu.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, dapat ditetapkan dan
dikembangkan jumlah kompetensi, pokok bahasan dan waktu yang tersedia
untuk menyelesaikan pokok dan sub pokok bahasan, jumlah ulangan, baik
ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan.
Setidaknya dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:
- a. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
- b. Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).
Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Prota, terdapat
beragam alternatif format program tahunan. Dengan demikian guru memiliki
kebebasan dalam menentukan format Prota. Format berikut ini, diadopsi
dari berbagai contoh format yang pernah ada:
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan : ……………..
Mata Pelajaran : ……………..
Kelas : ……………..
Tahun Pelajaran : ……………..
Semester | Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Materi Pokok | Alokasi |
Mengetahui Semarang,………………………
Kepala Sekolah Guru Kelas….
_________________ ______________________
NIP. NIP.
Secara sederhana teknik pengisian format di atas dapat dilakukan
dengan melihat kurikulum utuh yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang di dalamnya terdapat
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mencermati alokasi waktu tiap mata
pelajaran yang sudah diatur dalam Standar Isi khususnya dalam bab II
tentang struktur kurikulum. Dari alokasi waktu tersebut bisa dilihat
bahwa dalam satu tahun pelajaran jumlah minggu efektif berkisar 34-38
minggu.
Setelah mengetahui jumlah minggu efektif, langkah berikutnya adalah
memetakan kompetensi dasar. Ada berapa kompetensi dasar dalam satu
semester kemudian kita kaji kompetensi dasar mana yang memiliki
substansi materi yang lebih berat. Hal tersebut kita lakukan untuk
menentukan alokasi waktu.
Yang memerlukan pemikiran serius dalam penyusunan program tahunan
adalah menentukan materi pokok. Hal ini lantaran dalam KTSP tidak
terdapat materi pokok (layaknya KBK). Guru diberi kesempatan yang luas
untuk mengapresiasi materi pokok dengan mengacu pada kompetensi dasar.
Seperti dikatakan Trimo (2001) bahwa guru bukan tukang mengajar, guru
juga bukan pawang. Tetapi, guru adalah ’koki’ dalam pembelajaran
sehingga mutlak untuk meramu dan mendesain pembelajaran bermakna.
Yang terjadi di lapangan, proses penentuan materi pokok dilakukan
menggunakan alur balik. Seperti mencari materi pokok dalam buku atau
melihat materi pokok di KBK, baru menuliskannya dalam program tahunan.
Langkah ini sebenarnya kurang efektif manakala guru akan belajar menjadi
’koki’ dalam pembelajaran.
Diskusi dengan teman sejawat dan pembahasan dalam kegiatan KKG akan
membantu guru-guru dalam merumuskan materi pokok sehingga program
tahunan yang dirumuskan tiap sekolah merupakan refleksi dari kebutuhan
siswa. Selebihnya, program tahunan yang didesain akan memberi nuansa dan
aura positif bagi pengembangan visi dan misi sekolah.
- 2. Konsep Dasar Program Semester
Program semester merupakan pemerian/penjabaran dari program
tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun
program tahunan.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan:
- a. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
- b. Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan).
Seperti program tahunan, program semester juga banyak
alternatifnya. Berikut disajikan format program semester yang disarikan
dari berbagai model yang ada:
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : ……………………..
Mata Pelajaran : ……………………..
Kelas/Semester : ……………………..
Tahun Pelajaran : ……………………..
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Materi Pokok | Indikator | JJP | Bulan (6bulan) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | |||||
Mengetahui Semarang,………………………
Kepala Sekolah Guru Kelas….
_________________ ______________________
NIP. NIP.
Secara sederhana teknik pengisian program semester di atas juga sama
seperti program tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam program
tahunan tinggal memindah saja (SK, KD, Materi Pokok). Yang perlu
pencermatan adalah perumusan indikator dan pemerian materi ke dalam
bulan selama satu semester.
Indikator dalam program semester harus dirumuskan guru sesuai dengan
karakteristik siswa. Indikator ibarat tujuan instruksional khusus (TIK)
dalam pembelajaran sehingga perumusannya akan lebih efektif apabila
menggunakan kata kerja operasional (KKO), seperti menjelaskan,
menyebutkan, menganalisis, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
sejenisnya.
BAB III
KESIMPULAN
Secara garis besar, dapat diartikan bahwa peroram tahunan adalah
rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan
KD)yang telah ditetapkan.
Program semester adalah perencanaan untuk kurun waktu satu semester
yang berisi SK/KD dan alokasi waktu pembelajaran untuk setiap SK/KD ,
dan waktu pelaksanaan pembelajaran pada setiap minggu nya.
Menjadi guru yang mampu berperan sebagai produsen bukan merupakan hal
yang mudah lantaran seluruh cipta, rasa, dan karsa perlu bersimbiosis
mutualisme, membentuk sebuah ”rantai pembelajaran” yang kokoh.
Tugas-tugas merencanakan administrasi pembelajaran, di antaranya
menyusun program tahunan dan program semester perlu dilakukan dalam
rangka mendesain bingkai pembelajaran efektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://nyongandikahendra.blogspot.com/2009/04/analisis-program-tahunan-semester-dan.html (diakses tanggal 3 september 2010)
http://www.staimu-tpi.ac.id/2009/01/pengertian-dan-program-semester.html(diakses tanggal 3 September 2010)
http://www.staimu-tpi.ac.id/2009/01/pengertian-dan-program-semester.html (diakses tanggal 3 September 2010)
http://www.facebook.com/note.php?note_id=226235745755(diakses tanggal 5 September 2010)
http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/19/buku-saku-ktsp-4/(diakses tanggal 5 September 2010)
http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/pengertian-program-tahunan.html (diakses tanggal 5 September 2010)
0 comments:
Post a Comment