Apa itu AIDS ?
AIDS atau merupakan sindrom (kumpulan
gejala) menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV. Serangan
penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun dapat menyebabkan efek yang
parah. Jadi, pasien bisa meninggal oleh penyakit biasa, misalnya
influensa. Masalahnya, kekebalan tubuh untuk melawan penyakit itu yang
tidak ada.
Apa penyebabnya ?
Pemakai narkoba HIV
dapat menular melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi
HIV tanpa memakai kondom, anal sex (lewat dubur), melalui alat-alat
tajam yang telah tercemar HIV (jarum suntik, pisau cukur, tatto, jarum
tato, dll), melalui ibu hamil penderita kepada janin atau bayi yang
disusuinya, atau secara langsung (transfusi darah, produk darah atau
transplantasi organ tubuh yang tercemar HIV).
Gejala klinis
Ada beberapa tahap yang akan dialami seseorang, bila ia terinfeksi HIV-AIDS.
Gejala tahap awal
Flu biasa yang akan sembuh beberapa
hari kemudian. Pada tahap ini, tes darah masih belum dapat menunjukkan
adanya HIV (negatif).
Gejala tahap lanjutan
Setelah melewati masa inkubasi (2-10 tahun), seseorang yang terinfeksi HIV akan mengalami:
- Demam berkepanjangan
- Selera makan menurun
- Diare terus menerus, tanpa sebab yang jelas
- Pembengkakan kelenjar prostat dan getah bening
- Bercak-bercak merah di kulit
- Berat badan turun drastis
Gejala tahap akhir
Sistem kekebalan tubuh menurun, pengidap HIV berkembang menjadi penderita AIDS. Hal ini diketahui dari tes darah penderita.
Gejala AIDS yang muncul, berupa:
Radang paru, radang saluran
pencernaan, kanker kulit, radang karena jamur di mulut dan kerongkongan,
gangguan susunan syaraf, TBC, dll.
Pengobatan
Sungguh sayang belum ditemukan obat
yang benar-benar dapat menyembuhkan AIDS. Obat-obatan berikut berfungsi
untuk menghambat tingkat keparahan. Beberapa obat-obatan yang biasa
digunakan pada anak-anak adalah zidovudine (AZT), didanosine (ddI),
stavudine (d4T), lamivudine (3TC), dan zalcitabine (ddC). Beberapa jenis
lainnya yang diujicobakan antara lain saquinavir, ritonavir, indinavir,
nevirapine, dan delavirdine
Dengan obat-obat yang ada sekarang 75%
anak yang terinfeksi HIV sejak lahir bisa hidup selama 5 tahun dan 50%
bertahan hidup selama 8 tahun. Rata-rata usia meninggalnya anak-anak
terinfeksi HIV ini masih 10 tahun, tapi semakin banyak anak yang
bertahan sampai masa remaja. Pemberian imunoglobulin intravena
kadang-kadang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi. Imunisasi rutin pada bayi dan anak diberikan pada hampir semua
anak terinfeksi HIV, dengan atau tanpa gejala. Secara umum vaksin yang
berisi bakteri dan virus hidup tidak diberikan. Imunisasi MMR tetap
diberikan dengan pertimbangan campak pada anak terinfeksi HIV biasanya
sangat parah bahkan fatal. Belum dilaporkan terjadinya efek berbahaya
atas imunisasi ini. Pada kondisi kesehatan yang buruk penderita
memerlukan pengawasan medis yang ketat, tapi sebaiknya tetap di
lingkungan rumah selama masih memungkinkan.
Bila seseorang telah dinyatakan
positif terkena HIV maka sebaiknya ia mendapat pengobatan di RS umum
pusat yang ada di ibukota negara atau di setiap ibukota propinsi karena
disana telah ada tim dokter khusus untuk penanggulangan aids. Adapun
bagi yang ingin mendapatkan pengobatan secara spiritual dapat mendatangi
:
Yayasan Barzakh
Jalan Bangka Raya no.18Jakarta INDONESIA 12720
Phone: (62-21) 71790355Fax: (62-21) 71790152
E-mail:
yayasan@barzakh.net
Website: www.barzakh.net
Di indonesia saat ini ada banyak
lembaga swadaya masyarakat yang peduli akan HIV/AIDS yang semuanya dapat
dicari melalui www.lsm.co.id atau www.ngo.co.id.
Pencegahan
Yang Dapat anda lakukan:
- Periksa darah anda dan minta bantuan dokter untuk pengobatan anti virus.
- Usahakan hidup sesehat mungkin,
makan bergizi dan sangat hindari paparan infeksi penyakit apapun karena
anda tidak lagi memiliki kekebalan tubuh.
- Tidak melakukan hubungan badan, menghindari kehamilan, atau gunakan kondom.
- Tidak melakukan donor darah atau organ tubuh lainnya.
- Mengikuti kelompok/organisasi AIDS, untuk meringankan beban mental atau berbagi pengalaman.
Tindakan dokter untuk anda:
- Memeriksa darah untuk antibodi HIV.
- Mengobati gejala-gejala infeksi bila ada.
- Memberi resep obat anti virus untuk memperlambat laju infeksi.
Pencegahan:
- Hubungan badan hanya dengan pasangan hidup anda yang selalu setia atau menjalani abstinensi (puasa berhubungan seks).
- Jangan melakukan hubungan badan dengan pelacur, dan berganti-ganti pasangan.
- Gunakan kondom dari latex setiap
berhubungan badan (kondom menurunkan resiko infeksi, tetapi tidak dapat
mencegah secara total). Kondom yang terbuat dari selaput (membran)
binatang terlalu tipis untuk dapat melindungi.
- Hindari penyalahgunaan obat dan penggunaan jarum suntik bersama-sama.
- Safety prosedur dalam hal pemakaian
jarum suntik, donor darah, atau alat lain yang bisa menyebabkan luka.
Misalnya pada waktu akan disuntik, mintalah jarum suntik baru. Atau saat
ke salon/dokter gigi, pastikan bahwa alat yang digunakan telah
disterilkan terlebih dahulu
- Bila perlu operasi sebaiknya mintalah tranfusi darah autologous (donor darah untuk nantinya dipakai sendiri)
- Tidak memberikan ASI kepada bayi bila ibu menderita AIDS
Sebagai catatan, Infeksi HIV/AIDS tidak dapat ditularkan lewat:
- Kontak sosial biasa (berjabat tangan, berpelukan, berciuman).
- Makanan/alat-alat makan.
- Toilet/kolam renang.
- Gigitan nyamuk atau serangga lain.
- Donor darah yang bebas virus HIV/AIDS.
Daftar Pustaka
Kapita selekta kedokteran edisi III, media aesculapius, jakarta, 2000
www.promosikes.go.id
www.aids.com
0 comments:
Post a Comment