Apa itu sakit Maag ?
Gastritis atau yang dikenal dengan
penyakit maag adalah suatu keadaan dimana terjadi peradangan pada mukosa
(lapisan) dari permukaan lambung. Kadar asam lambung yang berlebihan
menyebabkan kerusakan pada dinding lambung. Alhasil, hasilnya adalah
perut perih, mual, kembung, dan ya... seperti yang di iklan-iklan obat
sakit maag itu lho.
Apa Penyebabnya ?
Lambung adalah salah satu organ
pencernaan yang berfungsi untuk mengolah makanan yang masuk sehingga
dapat dicerna dan diserap oleh usus. Dalam menjalankan tugasnya lambung
menghasilkan zat-zat antara lain asam lambung dan enzim-enzim pencernaan
lainnya yang akan menguraikan makanan menjadi zat-zat yang lebih mudah
untuk diserap oleh dinding usus. Normalnya didalam lambung terdapat
keseimbangan antara asam lambung dan enzim pencernaan yang dihasilkan,
namun bila keseimbangan itu terganggu misalnya terdapat kelebihan kadar
dari asam lambung maka akan terjadi kerusakan pada dinding lambung yang
disebut dengan gastritis
Kelebihan asam lambung disebabkan oleh
pola makan yang tidak teratur. Kerusakan pada dinding lambung juga
disebabkan oleh obat-obatan atau alkohol, misalnya pada orang-orang yang
sering mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin (obat sakit kepala),
obat reumatik atau jamu-jamuan dalam jangka lama.
Secara alami lambung akan terus
memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah
4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak
terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat
itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai
2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan semakin banyak dan
berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada dinding
lambung sehingga timbul rasa perih. Makanan yang terlalu pedas atau asam
tentu saja akan membuat luka lambung terasa perih.
Gejala klinis
Keluhan yang sering muncul biasanya
berupa nyeri didaerah perut kiri atas yang nyeri sewaktu-waktu dan
sering kambuh atau timbul saat lapar dan hilang setelah makan atau
pemberian obat antasida, mual, kembung dan muntah-muntah. Apabila
peradangan lambung yang terjadi cukup luas dan dalam dapat timbul gejala
muntah darah atau bahkan buang air besar yang disertai darah yang
berwarna kehitaman.
Pengobatan
Obat-obatan yang biasanya diberikan
dokter bertujuan untuk mengembalikan kesimbangan asam dalam lambung baik
berupa obat-obat yang menetralkan asam lambung seperti antasida atau
yang mengurangi produksi dari asam lambung yang ada seperti cimetidine
atau ranitidine.
Obat-obat untuk maag umumnya dimakan 2
jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Adapun tujuan obat tersebut
diminum 2 jam sebelum makan adalah untuk menetralisir asam lambung
karena pada saat tersebut penumpukan asam di dalam lambung telah cukup
banyak dan pada orang yang menderita maag didalam lambungnya telah
terjadi luka-luka kecil di dinding lambung yang apabila terkena asam
dalam jumlah cukup banyak akan menimbulkan keluhan perih, sedangkan obat
yang diminum 2 jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding
lambung dari asam yang akan terus diproduksi. Selama 2 jam sesudah makan
asam yang ada dilambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga
ternetralisir dan tidak melukai dinding lambung namun setelah 2 jam
lambung kembali akan memproduksi asam padahal makanan yang telah dicerna
didalam lambung mulai kosong dan masuk ke usus.
Tindakan dokter untuk anda:
- Memberi resep antasida untuk mengurangi nyeri.
- Pengobatan khusus biasanya diberikan selama 3 bulan supaya tukak sembuh sempurna.
Bila tidak sembuh atau bila timbul komplikasi, mungkin perlu tindakan bedah.
Pencegahan
Pencegahan utama dari gastritis adalah
dengan menjaga keseimbangan zat yang ada dalam lambung misalnya dengan
mengatur pola makan yang teratur dan tidak mengkonsumsi obat-obatan
dalam jangka waktu lama, alkohol, atau zat kimia lain yang dapat merusak
dinding lambung. Sebaiknya dihindari makanan dengan rasa asam dan
pedas.
Daftar Pustaka
Kapita selekta kedokteran edisi III, media aesculapius, jakarta, 2000
0 comments:
Post a Comment