Search This Blog

Tuesday, July 31, 2012

Kolesterol


Apakah sebenarnya kolesterol itu? Apa bedanya dengan lemak, kaitannya dengan jantung koroner, kegemukan, minyak goreng jenuh/tak jenuh, dll yang sering kita dengar? Mungkin tidak semua orang memahami apa yang dimaksud dengan kolesterol. 
 
Apa itu kolesterol ?
Kolesterol adalah zat lilin yang dihasilkan oleh hati dan dapat ditemukan pada di dalam seluruh sel tubuh. Zat ini juga tersedia dalam diet melalui makanan yang berasal dari hewan seperti daging, unggas, ikan dan makanan yang mengandung susu. Tubuh akan menggunakan kolesterol untuk membentuk membran sel, beberapa jenis hormon dan jaringan-jaringan tubuh lain yang dibutuhkan. 
 
Hiperlipidemia terjadi akibat jumlah lipid utama dalam darah (kolesterol atau trigliserida) berlebih, karena gangguan metabolisme atau kelainan transportasi lipid yang dapat juga merupakan kelainan genetik (primer familial) dari penyakit lain (seperti diabetes, gangguan tiroid, pennyakit hati, atau ginjal).
Apa penyebabnya ?
Kolesterol dan lemak lainnya tidak dapat larut dalam darah sehingga harus dibawa ke seluruh tubuh oleh protein khusus yang disebut lipoprotein. LDL (low density lipoprotein) adalah protein pembawa kolesterol yang mayoritas ada dalam darah dan sering disebut dengan “kolesterol jahat”karena bila kadarnya tinggi menunjukkan banyaknya kolesterol dalam darah. 
 
Sedangkan HDL (high density lipoprotein) adalah protein yang bertugas mengantarkan kolesterol dari jaringan tubuh dan darah untuk disimpan di hati sehingga sering disebut “kolesterol baik”karena kadarnya yang tinggi akan mengurangi jumlah kolesterol dalam darah.
 
LDL berlebih dalam sirkulasi darah lama kelamaan akan tertimbun dan membentuk plak yang menutup dinding pembuluh darah serta menghambat aliran darah. Bila hal ini terjadi pada arteri jantung akan terjadi penyakit jantung koroner dan bila terjadi pada pembuluh darah di otak dapat terjadi Stroke. 
 
Kadar kolesterol normal dalam darah : 
total kolesterol < 200 mg/dl, 
LDL < 100 mg/dl, 
HDL > 40 mg/dl. 
(sebelum pemeriksaan penderita harus puasa selama 12-16 jam).
 
Faktor resiko
Diabetes, hipertensi, hiperkolesterolemia familial (kolesterol akibat riwayat genetis/turunan), riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung bawaan, perokok, pria usia 45 tahun ke atas, wanita usia 55 tahun ke atas atau yang sudah menopause. 
 
Gejala klinis
Sebagian besar hiperlipidemia tidak memberikan gejala dan tanda klinis, namun terdapat gejala yang nyata yang disebut xantoma yaitu penumpukan jaringan lemak dibawah kulit yang sering dijumpai antara lain dilipatan kelopak mata. Bila kadar kolesterol tidak terkontrol lama kelamaan akan menumpuk, menjadi aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
 
Pengobatan
Selain harus mengkonsumsi obat-obatan yang menurunkan kadar kolesterol, penderita juga harus menerapkan diet berikut : 
  • Konsumsi karbohidrat kompleks ditingkatkan 
  • Penggunaan asam oleat dan linoleat 
  • Peningkatan konsumsi buah, sayur dan serat, 
  • Mengurangi garam dan pengendalian berat badan 
  • Bila penderita gemuk diberikan diet rendah kalori dan gerak badan sehingga mencapai berat badan normal. 
Pencegahan
Gaya hidup aktif seperti : berlari perlahan (20 menit), berenang (16 menit), berjalan cepat (30 menit), bersepeda (20 menit), menggunakan tangga, berolahraga mengikuti video atau berdansa (20 menit). Kebiasaan makan baik: kandungan protein rendah harus mengambil bagian seperempat porsi makan misalnya ikan, kambing, ayam, bistik tanpa lemak. Karbohidrat kompleks seprti nasi atau bakmi seperempat porsi dan setengah porsi sisanya haruslah sayur-sayuran seperti bayam, kol, brokoli, daun bawang, buncis atau sayuran yang berbentuk daun-daunan yang berwarna hijau atau kuning.
 
Daftar Pustaka
Kapita selekta kedokteran edisi III, media aesculapius, Jakarta, 2000

0 comments:

Post a Comment