Apa itu Osteoporosis ?
Osteoporosis adalah penyakit rapuh
tulang yang umumnya mengenai wanita di atas usia 50 tahun, ditandai oleh
hilangnya massa tulang secara berlebihan sehingga tulang menjadi rapuh,
dan mudah patah. Osteoporosis atau rapuh tulang merupakan jenis
penyakit rematik nomor 3 setelah nyeri pinggang dan osteoartritis.
Apa penyebabnya ?
Penyebab utamanya adalah kehilangan
kalsium atau zat kapur dalam jumlah yang banyak. Saat tubuh kekurangan
kalsium, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang. Beberapa teori
menyatakan, di atas usia 26 tahun, kekurangan kalsium ini sudah mulai
terjadi akan tetapi tidak kentara. Di atas usia 35 tahun, kekurangan ini
makin nyata, dan pada wanita, di usia menopause, kekurangan kalsium
biasanya makin nyata. Walau demikian, penyakit ini tidak hanya terjadi
pada kaum hawa saja.
Hal lain yang mempengaruhi
osteoporosis adalah faktor keturunan. Belum lagi faktor buruknya gizi,
terutama kekurangan kalsium, dan faktor kurang berolah raga. Olahraga
yang teratur membantu efisiensi penyerapan kalsium bagi tubuh.
Faktor resiko
Mereka yang beresiko tinggi menderita
osteoporosis adalah para lanjut usia, wanita dengan usia lebih dari 50
tahun atau wanita yang telah menopause, mereka yang jarang melakukan
aktivitas fisik/jarang berolah raga, dan para pecandu alkohol, kopi dan
rokok..
Gejala klinis
Sayangnya, osteoporosis sering tidak
menunjukkan gejala, sehingga penderita tidak menyadari telah menderita
penyakit ini. Jikalau muncul, gejala yang sering terjadi adalah patah
tulang belakang, patah tulang pergelangan tangan, atau sendi pinggul.
Hal terebut bisa tidak terasa nyeri sama sekali, nyeri ringan, atau
nyeri berat.
Pengobatan
Pengobatan osteoporosis dapat
dilakukan dengan cara terapi hormon untuk mencegah kehilangan banyak
kalsium, atau fisioterapi untuk mendapat program latihan yang sesuai
dengan keadaan penderita. Terapi hormon dilakukan secara long term,
yaitu sekitar 8 — 10 tahun dalam kurun waktu menopause. Massa tulang
sendiri dapat diamati dengan menggunakan alat DEXA, yang bisa didapat di
klinik-klinik rehabilitasi tulang, atau beberapa dokter spesialis
tulang. Dari analisa hasil DEXA tersebut, bisa diketahui seberapa parah
kondisi rapuh tulang yang diderita.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu pencegahan sebelum terkena osteoporosis atau sesudah
terkena. Pencegahan sesudah terkena osteoporosis ditujukan agar
penderita tidak mengalami patah tulang. Pencegahannya meliputi menjaga
keamanan baik di dalam maupun di luar rumah, shingga mencegah
tersandung, terpeleset, dan jatuh. Pencegahan tersebut meliputi
penerangan yang cukup, menggunakan sandal/sepatu yang nyaman, tidak
minum minuman keras, dsb.
Pencegahan sebelum terkena rapuh tulang ditujukan agar tubuh mendapat kecukupan kalsium, dengan cara :
- Makan makanan / minuman yang cukup berkalsium. Kalsium tidak hanya berasal dari susu, tetapi juga dari sayur, ikan, dan dairy porduct lainnya (keju, butter, dsb)
- Lakukan aktivitas olah raga, terutama olah raga angkat beban. Harap diingat, bagaimanapun, olah raga yang anda pilih sebaiknya disesuaikan dengan kondisi fisik dan usia anda.
- Kurangi minum minuman beralkohol dan yang mengandung kafein, garam dalam kadar tinggi, dan kurangi merokok.
Daftar Pustaka
Panduan Kesehatan Keluarga, ESAI — Human Health Care Company, 1996